25 Des 2012

Pandangan Seorang Yang Tak Mengerti Politik

Disadari atau tidak pendidikan memang teramat penting untuk kehidupan manusia dalam bersosial dan bermasyarakat. Tanpa pendidikan dan pengetahuan seakan terombang ambing dalam menjalani kehidupan, mudah terpengaruh tanpa dapat mempergunakan rasional dengan baik.

Pada beberapa waktu lalu sedikit membahas tentang Jelang Pemilihan Bupati Pamekasan, semua hal yang dituliskan tentang politik hanyalah sekedar pandangan orang buta tentang politik yang sekedar ingin ikut berbicara politik, tak salah jika dalam salah satu komentar sahabat blogger menyebutkan “Kayak tidak tahu politik saja”. Sejatinya saya memang tidak terlalu paham tentang politik, walau pada dasarnya saya pikir manusia adalah makhluk sosial yang memiliki kemampuan berpolitik, tidak terkecuali siapapun memiliki kemampuan tersebut. Kualitas dan kuantitas kemampuan masing-masing individu tentu berbeda.

Sekedar ingin menuliskan pandangan saya tentang pergolakan politik menjelang Pemilihan Bupati Pamekasan yang menurut pandangan saya cukup menghangatkan. Berawal dari informasi yang saya dengar tentang pencekalan salah satu pasangan calon sehingga terjadi pemecatan anggota KPU kabupaten Pamekasan. Mohon maaf sebelumnya kepada para pembaca CITROMDURO apabila tulisan ini terlalu tidak terarah dan ngelantur entah kemana. Inilah kemampuan yang sengaja saya lepaskan begitu saja mengikuti pikiran tanpa harus meperghatikan struktur bahasa dengan kaidah yang baik dan benar, namun harapan semoga saja tidak melanggar kaidah dan norma dalam kehidupan, terlebih menyinggung dan menyakiti orang lain walau sangat mungkin ini akan ada dalam tulisan dan segala ucapan melalui tulisan ini.

Menilai pencekalan salah satu pasangan calon terhadap pasangan calon yang lain memang lumrah. Politik saya pikir hanya sebuah omong kosong untuk kemaslahatan umat dan kebaikan demi kemajuan sebuah daerah. Prosentasenya kecil, bahkan mungkin sangat kecil. Prosentase terbesar adalah kepentingan pribadi dan golongan. Takut kalah mungkin itu inti dari terjadinya jegal menjegal dalam dunia politik.

Sedikit ulasan tentang pencekalan antar pasangan calon. Salah satu pasangan calon dianggap tidak memenuhi kriteria karena tidak ada kesesuaian antara surat pengunduran dari salah satu jabatan dengan nama saat pendaftar sebagai pasangan calon. Hal lain yang dijadikan alasan adalah masalah ijazah. Yups, secara nyata yang diserang adalah pasangan calon dengan kaidah ijazah, namun menurut saya sejatinya yang mendapat serangan tersebut adalah institusi pendidikan yang tertera dalam surat tersebut yang dapat dinyatakan sebagai pemalsuan dokumen negara. Coba kita lihat institusi yang mengeluarkan surat keterangan lulus tersebut. Dari informasi yang saya dapatkan sepintas, institusi tidak mau melegalkan salinan surat tersebut, sehingga pasangan calon merasa tidak puas dan berusaha mendapatkan legalitas dari pihak diatasnya, anehnya kenapa departemen yang terkait memberikan legalitas, sementara institusi yang bersangkutan tidak.

Nah ini yang saya pikir penyerangan dari skenario politik penyerangan bertingkat. Jika saya mengatakan tim penyusun skenario politk adalah orang yang bukan menginginkan kebaikan dari pamekasan, melainkan musuh dalam selimut bagi Kabupaten Pamekasan. Sekali lagi saya mohon maaf jika pola berpikir saya keterlaluan dan tidak selayaknya untuk dituangkan, namun inilah kelepasan saya dalam menuangkan pemikiran dalam sebuah tulisan.

Skenario tersebut sepertinya sulit untuk dihentikan, penggugat dan tergugat akan terus memperjuangkan komitmen masing-masing. Tergugat akan mencari peluang untuk membela diri, sementara tergugat untuk tetap mempertahankan posisi mereka. Bahkan sangat mungkin masalah awal akan tetap berkelanjutan sampai akhir Pemilihan Kepala Daerah dilaksanakan. Jika tergugat kalah, sangat mungkin menyusun strategi untuk mencari kelemahan dari pihak yang menggugat, atau sebaliknya. Sehingga polemik ini akan terus berlanjut. Manusia tidak puas, serta akan mencari peluang jika merasa dirugikan untuk melakukan sebuah tindakan pembalasan. Sangat disayangkan jika hal tersebut terus berlanjut dan berkelanjutan. Masyarakat awam yang menjadi korban dari para tokoh politik yang kurang jeli dalam menyusun skenario politik demi kemenangan dalam politik dan mencapai tujuan yaitu menang dalam pemilihan dan menduduki puncak jabatan politik yang diinginkan.

Saya tidak melakukan koreksi dengan tulisan saya ini, sehingga sangat mungkin banyak bahasa dan kata yang sangat tidak pantas dan seharusnya dituliskan, mohon maaf jika hal tersebut merupakan penyinggungan. Mari masyarakat Pamekasan, jangan mudah terpengaruh, tidak perlu membaca situasi dan kondisi saat ini untuk menentukan pilihan pasangan calon. Sukseskan PILKADA II Pamekasan dengan menentukan salah satu pilihan kita. Sebagai penutup artikel kali ini, saya mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan para sahabat untuk mengunjungi Blog CITRO MDURO dan membaca tulisan yang bertajuk Pandangan Seorang Yang Tak Mengerti Politik, walaupun bukan tulisan insiratif dan kurang inovatif yang dapat memberikan inspirasi bagi para pembaca ataupun anda lewat karena tersasar dan terdampar pada tulisan Pandangan Seorang Yang Tak Mengerti Politik. Kami sangat berterima kasih karena anda sudah berkenan walaupun mungkin sangat terpaksa. Silahkan tinggalkan jejak anda untuk menjalin silaturahmi, atau temukan yang anda cari tentang Pandangan Seorang Yang Tak Mengerti Politik dan salam jabat erat dari PAMEKASAN MADURA

Posting Komentar