23 Apr 2013

Produsen Provokatif Tanpa Proaktif

Bisa dikatakan sedang asyik bercerita melalui tulisan walaupun hanya sekedar saja. Seperti pernah dituliskan pada posting beberapa lalu pada blog ini bahwa menulis tanpa perduli dengan aspek SEO lebih mengasyikkan, entah tulisan yang mana bercerita tentang hal tersebut. Menulis dan menulis, bercerita dan bercerita walau sangat mungkin ceritanya sekedar pepesan kosong tak bermakna.

Produsen Provokatif tanpa proaktif, judul yang sengaja dipilih. Terlintas begitu saja tentang judul ini tanpa memperhatikan apakah nantinya akan memiliki relevansi dengan tulisan yang dihasilkan.

Berawal pagi hari sebelum mengantar si sulung berangkat sekolah pendidikan anak usia dini walau hanya sekedar bermain bersama teman-teman sebaya di sebuah taman bermain. Sebelum berangkat sekolah si putra yang bernah Fatih Nururrasyid  Sirajuddin minta sarapan nasi pecel yang menurut saya murah meriah. Hanya dengan dua ribu perak sudah bisa sarapan kenyang memakai lauk dan sayur disirami dengan bumbu pecel sederhana. Acap kali si sulung meminta sarapan nasi pecel yang berada di lokasi komplek Sekolah Dasar dekat rumah.

Satu pemandangan aneh dan mungkin sudah biasa hal tersebut terjadi dilingkungan yang berisi anak-anak usia sekolah dasar. Waktu itu ketika pembantu pemilik warung baru datang belanja. Tak ayal penjual langsung diserbu puluhan siswa SD untuk membeli jajanan yang rupanya memang sudah ditunggu agak lama.

Kalau hanya sekedar penjual diserbu pembeli saya pikir bukan hal yang aneh dan unik, yang menarik perhatian saya adalah jajanan yang ditunggu puluhan siswa SD tersebut. Sebuah jajanan seharga lima ratus perak yang langsung terjual laris manis dalam sekejap. Keuntungan kecil yang akan menjadi besar bagi pedagang kecil.

Loh.... apanya yang menjadi menarik perhatian dan memiliki nilai relevan dengan judul Produsen Provokatif tanpa Proaktif?

Sebuah jajanan biasa dengan rasa biasa seprti jajanan kebanyakan berbentuk stik berlobang ditengah, yang menjadi rebutan anak-anak sebagai pembeli bukanlah rasa dari jajan tersebut, tapi sesuatu yang terselip di dalam lubang jajan berbentuk stik. Lembar uang kertas yang diselipkan pada lobang jajan tersebut. Bervariasi nilai yang diselipkan mulai dari Rp. 1000 sampai dengan Rp. 2000 bagi yang beruntung.

Hemmmm.... pantesan saja menjadi rebutan, kalau lagi beruntung dengan lima ratus perak bisa mendapatkan seribu atau dua ribu perak, lumayan untuk tambahan uang jajan tanpa sepengetahuan orang tua.

Secara tidak sadar, saya menilai anak-anak usia SD sudah di hipnotis kesukaan dengan lotre. Bermodal sedikit akan mendapatkan keuntungan jika beruntung. Apa beda dengan lotre? Togel dilarang keras, tapi lotre melalui jajanan tidak ada larangan. Entahlah.......

Pendidikan bukan sekedar tanggung jawab sekolah, apa hendak dikata jika produsen telah memprovokasi anak bangsa sejah kecil untuk menyukai lotre. Kebijakan orang tua dalam mengarahkan anak dalam memilih jajanan, namun namanya juga anak-anak, kalau ingin seperti itu ya harus dikabulkan. Sulit mengarahkan pada jajanan lain yang tidak mengandung unsur lotre.

Dengan modal tambahan menyelipkan lembaran uang diatas harga modal, tentu akan membius konsumen untuk terus memburu jajanan tersebut, meskipun nantinya penyelipan lembaran tersebut akan dihentikan tanpa sepengetahuan konsumen (Anak-anak SD) untuk mendapatkan keberuntungan dengan membeli jajanan tersebut.

Disinilah yang saya maksudkan Produsen Provokatif tanpa Proaktif. Produsen telah memprovokasi generasi bangsa dengan lotre, tanpa harus proaktif mempromosikan barang dagangan serta berpikir apakah akan berefek negatif untuk masa depan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa?

He.. he.. entahlah (nyontek iwan fals), ini yang dapat saya ceritakan pengalaman pagi hari. Apakah ada nilai relevansi antara judul dengan isi? Anda yang dapat menilai sebagai pembaca, namun jangan nilai tulisan ini yang tentu saja tidak memiliki score yang memadai dalam artian tidak bernilai.

Happy Nice Day, Happy Blogging, and Keep Smile..... Sebagai penutup artikel kali ini, saya mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan para sahabat untuk mengunjungi Blog CITRO MDURO dan membaca tulisan yang bertajuk Produsen Provokatif Tanpa Proaktif, walaupun bukan tulisan insiratif dan kurang inovatif yang dapat memberikan inspirasi bagi para pembaca ataupun anda lewat karena tersasar dan terdampar pada tulisan Produsen Provokatif Tanpa Proaktif. Kami sangat berterima kasih karena anda sudah berkenan walaupun mungkin sangat terpaksa. Silahkan tinggalkan jejak anda untuk menjalin silaturahmi, atau temukan yang anda cari tentang Produsen Provokatif Tanpa Proaktif dan salam jabat erat dari PAMEKASAN MADURA

Posting Komentar