23 Agu 2013

Mengajar dengan Penuh Kebingungan

Mungkin agak terlambat jika dikatakan hari ini sebagai hari pertama dalam kegiatan proses belajar mengajar, sebetulnya sudah beberapa hari yang lalu kegiatan tersebut berlangsung dan dimulai. Entah mengapa pada tahun ajaran ini seakan proses tersebut tidak berjalan dengan seharusnya (yang saya rasakan), dalam diri masih diliputi kebingungan untuk memulai sebuah materi pembelajaran, terlebih lagi dengan materi yang masih asing dan belum pernah terjamah pada tahun ajaran sebelumnya. Memang pada tahun ini ada beberapa materi baru yang belum pernah saya ajarkan sebelumnya. Belum bertemu dengan senior sebelumnya tentu saja untuk mengetahui kisi-kisi pembelajaran yang pernah dilakukan.

Beginilah jika menjadi guru karena keterpaksaan dan tidak memiliki kesesuaian kompetensi. Jika berbicara dengan urusan kompetensi, kompetensi apa yang saya miliki jika bukan sekedar kemampuan bercerita yang tidak berjudul dan tidak berarah, namun kenapa harus mendapat kepercayaan menjadi tenaga pengajar yang tidak dimiliki kompetensinya.

Jika harus mengajar dasar-dasar jaringan computer atau perakitan PC masih bisa dimengerti maksud dan tujuan pembelajaran tersebut, namun jika sudah berkaitan dengan grafis dan multimedia, apa yang dapat saya lakukan selain mengobrak abrik google meskipun masih diliputi kebingungan dengan apa yang didapatkan dari hasil pencarian google.

Minggu ini memang dirasa penuh kebingungan apa yang harus diberikan sebagai awal pembelajaran, untuk melakukan perkenalan sepertinya mereka sudah satu tahun lebih berada dilingkungan sekolah, bahkan ada yang sudah menjadi asuhan pada tahun sebelumnya. Bagi siswa baru mungkin perkenalan sebagai modal awal, ataupun silaturahmi (halal bil halal) pasca lebaran, namun apakah kegiatan tersebut akan berlangsung selama 2 jam tatap muka atau lebih. Tentu tidak.

Persiapan materi pembelajaran yang belum dimiliki, kemampuan terbatas dalam memahami materi dari mata pelajaran yang diampu. Hemmmmm…. Ada tantangan baru yang harus dipelajari, dan semoga mampu beradaptasi memberikan yang terbaik bagi mereka dengan kemampuan pengajar yang sangat terbatas dan tidak berkompeten.

Jika saya hanya mengeluh dengan keterbatasan kemampuan, tentu tidak ada yang dapat saya lakukan dan tak satupun yang dapat saya berikan bagi mereka. Berusaha dan berdoa yang hanya dapat dilakukan, semoga sedikit yang diberikan dapat memberikan manfaat bagi mereka meskipun dengan keterbatasan dan pengetahuan singkat yang tidak seberapa.
Sebagai penutup artikel kali ini, saya mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan para sahabat untuk mengunjungi Blog CITRO MDURO dan membaca tulisan yang bertajuk Mengajar dengan Penuh Kebingungan, walaupun bukan tulisan insiratif dan kurang inovatif yang dapat memberikan inspirasi bagi para pembaca ataupun anda lewat karena tersasar dan terdampar pada tulisan Mengajar dengan Penuh Kebingungan. Kami sangat berterima kasih karena anda sudah berkenan walaupun mungkin sangat terpaksa. Silahkan tinggalkan jejak anda untuk menjalin silaturahmi, atau temukan yang anda cari tentang Mengajar dengan Penuh Kebingungan dan salam jabat erat dari PAMEKASAN MADURA

Posting Komentar