4 Jan 2015

Menikmati Syair Lagu Evi Tamala

Menikmati Syair Lagu Evi Tamala
Minggu pagi menjelang siang mentari bersinar terang memanasi bumi yang beberapa hari ini diselimuti kabut tipis menjadikan suasana dingin menusuk tulang. Pagi yang cerah di hari minggu tanpa adanya aktifitas berarti memberikan kehangatan raga, dan jiwapun merasakan kehangatan itu. Subhanallah luar biasa keadilan-Nya dalam mengatur cuaca yang dirasakan manusia sehingga banyak variasi rasa yang dirasakan. Ada dingin, hangat dan panas sehingga kita dapat menikmati hidup yang bervariasi dan tidak menoton.

Lebih banyak mengeluh, itu yang kerap terjadi pada diri ini. Mengeluh atas karunia dingin yang diberikan, mengeluh karena panas, mengeluh karena hujan, dan masih banyak keluahan lain yang semestinya harus disyukuri. Allah tidak menurunkan sesuatu yang sia-sia bagi umatnya, segalanya penuh dengan perhitungan matematis dan statistika yang jauh dari jangkauan pola berpikir manusia, secerdas apapun manusia itu, secanggih apapun teknologi yang dimiliki tidak akan mampu menjangkau apa yang telah digariskan dalam kehidupan dunia ini.

Seharusnya diri ini tidak sekedar bersyukur karena mampu membeli sebuah selimut usang untuk mengurangi rasa dingin yang menusuk tulang. Rasa dingin itu perlu juga disyukuri karena kita membeli selimut untuk mengurangi rasa dingin dapat kita manfaatkan dan tidak menjadi hal sia-sia. Untuk apa memiliki selimut tebal sekalipun jika kita tidak merasakan dingin. Bukan sekedar menghilangkan kesia-siaan terhadap yang telah kita miliki, adanya hubungan dengan orang lain merupakan anugerah. Musim yang dingin menjadikan para penjual selimut memiliki keuntangan yang lebih dibandingkan musim panas. Menjadikan kita mengenal paling tidak tahu adanya penjual selimut.

Namun, ternyata diri ini masih lebih banyak mengeluh terhadap apa yang terjadi pada diri ini, apa yang tampak di depan mata. Sementara Allah telah memberikan limpahan rahmat yang menjadikan kehidupan ini terasa indah dan nyaman. Kita merasakan dingin karena kita merasakan panas pula. Adanya keseimbangan. Adanya santai karena adanya kesibukan. Semua berpasangan dan tidak dapat dielakkan, enak dan tidak enak saling berkaitan erat dalam satu kesatuan lingkaran kehidupan yang menjadikan variatif dan memberikan keindahan.

Sedih dan bahagia yang kita rasakan, kita bahagia karena kita juga merasakan kesedihan. Seandainya kita hidup dalam kesusahan yang terus menerus maka kita tidak akan pernah merasakan apa itu yang dinamakan bahagia. Kita tidak akan pernah mengenal kebahagiaan.

Pada ngelantur kemana, tak ada keterkaitan judul dan isinya. Tapi biarlah tulisan ini menjadi tulisan asal nulis. Judul menjadi judul yang ingin dituliskan dan terbersit ketika alunan suara artis cantik melalui alunan lagu dangdutnya menjadi awal pembuka tulisan ini. Mengalir apa adanya, dan semoga saya, serta kita semua dijadikan manusia yang bisa mensyukuri atas segala nikmat-Nya. Ditambahkann kebarokahan disetiap waktu. Diberikan kesehatan, rejeki yang penuh barokah dan limpahan rahmat-Nya.

Sekalipun lagu sudah berakhir, namun kehidupan kita masih dalam perjalanan menuju tujuan kehidupan yang sebenarnya. Semoga senantiasa kita dapat menjalaninya dengan penuh syukur dan merasakan keindahan dalam setiap alunan langkah irama kehidupan. Aamiin.....!!!!! Sebagai penutup artikel kali ini, saya mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan para sahabat untuk mengunjungi Blog CITRO MDURO dan membaca tulisan yang bertajuk Menikmati Syair Lagu Evi Tamala, walaupun bukan tulisan insiratif dan kurang inovatif yang dapat memberikan inspirasi bagi para pembaca ataupun anda lewat karena tersasar dan terdampar pada tulisan Menikmati Syair Lagu Evi Tamala. Kami sangat berterima kasih karena anda sudah berkenan walaupun mungkin sangat terpaksa. Silahkan tinggalkan jejak anda untuk menjalin silaturahmi, atau temukan yang anda cari tentang Menikmati Syair Lagu Evi Tamala dan salam jabat erat dari PAMEKASAN MADURA

Posting Komentar